Hamster adalah binatang kecil yang termasuk dalam kelompok binatang pengerat seperti halnya kelinci, marmut, dan tikus. Hamster yang kita kenal saat ini memliki bentuk fisik yang unik, ada yang berbulu panjang dan ada yang berbulu pendek. Warna dan coraknya yang indah serta beragam merupakan daya tarik utama hamster. Telinga yang pendek dikiri dan kanan atas kepalanya memberikan gambaran yang sangat berbeda dengan kelinci yang bertelingan panjang. Mata bulat kecil dan mengkilat dengan tiga variasi warna yaitu hitam, ruby dan merah.
Semetara itu wajahnya berbeda dengan marmut dan kelinci, terutama dibagian dahinya. Hamster tidak memiliki dahi seperti dahi marmut atau kelinci yang cenderung agak menonjol. Hamster tidak memiliki ekor yang dapat disebut dengan ekor yang sesungguhnya, karena ukurannya sangat pendek dibandingkan dengan ekor atau buntut hewan lain yang kita kenai. Disebabkan panjang ekornya tidak sampai setengah panjang tubuhnya, lebih tepat ekor hamster disebut dengan tulang ekor saja, sehingga sangat wajar jika orang menyatakan bahwa hamster tidak memiliki ekor.
Semetara itu wajahnya berbeda dengan marmut dan kelinci, terutama dibagian dahinya. Hamster tidak memiliki dahi seperti dahi marmut atau kelinci yang cenderung agak menonjol. Hamster tidak memiliki ekor yang dapat disebut dengan ekor yang sesungguhnya, karena ukurannya sangat pendek dibandingkan dengan ekor atau buntut hewan lain yang kita kenai. Disebabkan panjang ekornya tidak sampai setengah panjang tubuhnya, lebih tepat ekor hamster disebut dengan tulang ekor saja, sehingga sangat wajar jika orang menyatakan bahwa hamster tidak memiliki ekor.
Berbeda pula dengan tikus. Image atau bayangan kita terhadap tikus sangat pasti, yakni memiliki ekor yang relatif panjang. Daya makan tikus yang rakus, seolah-olah selalu ingin dan sanggup melahap habis semua pakan yang ada, jauh berbeda dengan hamster yang hanya makan makanan seperlunya, sehingga di tempat pakannya sering terlihat pakan yang masih menumpuk. Dari ilustrasi atau gambaran di atas bisa disimpulkan bahwa secara fisik hamster tidak memiliki kesamaan dan persamaan dengan kelinci; marmut; atau tikus, baik tikus kecil, tikus putih, tikus warna-warni, maupun tikus sawah, tikus atap, apa lagi tikus got! Hamster adalah hamster yang memiliki ciri fisik yang berbeda dengan semua hewan yang telah disebutkan.
Kesamaan yang mungkin dapat dilihat dengan tikus dan marmut adalah giginya, yakni dua pasang gigi seri yang berguna untuk mengerat pakan. Sepasang gigi seri terletak di rahang atas bagian depan dan sepasang lagi di rahang bawah bagian depan. Karenanya, hamster dikenal sebagai hewan pengerat. Sementara itu, kelinci hanya memiliki’ sepasang gigi seri yang terletak di rahang atas bagian depan. Kelinci tidak termasuk ordo Rodentia, tetapi ordo Lagomorpha, sedangkan hamster termasuk ordo Rodentia. Keluarga rodent dapat dicirikan dengan adanya gigi depan untuk mengigit dan gigi samping (dipipi bagian dalam) untuk mengunyah pakan
Jadi, sekali lagi hamster tidak sarna dengan marmut, kelinci, atau tikus. Pemilik dan penggemar hamster telah lama mengakui dan memahami benar pernyataan tersebut. Bagi mereka, hamster adalah hewan kecil, unik, memiliki tingkah laku yang, lucu, clan bisa menghibur semua orang. Di samping itu, bagi mereka hamster adalah hewan peliharaan yang mudah, murah, dan praktis dalam perawatannya.
Anatomi Hamster
* Mata – Mata hamster seolah-olah terlihat besar, tetapi mereka tidak memiliki kemampuan yang baik untuk melihat karena butawarna. Posisi kedua matanya yang berada di samping kepala membuat mereka memiliki jarak pandang yang lebar. Kelebihaninilah yang membuat mereka mampu melihat gerakan dari segala arah.
* Warna mata hamster digolongkan menjadi tiga, yaitu merah, ruby, dan hitam. Dari ketiga warna tersebut kemudian muncul gradasi atau kombinasi wama an tara merah dan hitam atau antara ruby dan hitam. Tubuh – Hamster memiliki bahu kuat dan tubuh elastis. Kondisi ini menjadikan mereka sebagai penggali yang ahli dan efisien. Tubuhnya yang sangat lentur membuat hamster bisa memasuki lubang kecil asalkan kepalanya dapat masuk dan berputar di dalamnya.
* Kaki – Hamster mempunyai kaki yang pendek dan kuat. Sepasang telapak kaki depan lebih kuat dibandingkan dengan kaki belakang, sehingga mereka terkenal sebagai pemanjat yang hebat dan pelaku akrobat yang piawai. Gerakan akrobat paling spektakuler dan lucu dimiliki hamster mini campbell campbelllima, demikian pula jari pada kaki belakang. bisa melakukan gerakan salto di udara dengan melompat dan membalikkan kearah belakang tanpa terjatuh,kemudian mendarat mulus secara berulang kali. Kaki yang kuat ini juga menjadikan hamster terkenal sebagai jago kabur. Jari kaki depan berjumlah lima. demikian juga jari kaki belakang.
* Kulit – Hamster memiliki kulit lentur yang melekat di tubuhnya, karena sangat lentur, hamster mampu mengerutkan kulitnya sebagai cara untuk melepaskan diri ketika ada yang mencengkeram tubuhnya. Selanjutnya, hamster akan mengigit si pencengkeram. Karenanya seekor induk hamster mengasuh anaknya dapat dengan mudah membawa anaknya kembali ke sarang dengan cara mengigit kulit atas leher anaknya.
* Kantung Pipi – Hamster mempunyai pipi yang dapat difungsikan semacam kantung. Karena kulit pipinya juga lentur, hamster betina dapat mengangkut pakan dan bahan sarang jika akan melahirkan. Fungsi lain dari kulit pipi yang lentur ini adalah sebagai alat pertahanan diri, yakni menakuti musuhnya dengan cara mengumpulkan udara di dalam mulut dan kedua kulit pipinya, sehingga wajahnya tampak wajahnya lebih besar dari ukuran sebenamya (hingga 1/3 ukuran tubuhnya) dan melebar melewati pundaknya.
* Gigi – Salah satu ciri khas hamster adalah dua pasang gigi seri. Satu pasang terletak di rahang atas- bagian depan dan satu dirahang bawah bagian bawah. Selama hidupnya, gigi ini dapat terus tumbuh dan bertambah panjang. Karenanya, hamster sering menggigiti kayu atau benda keras lainnya untuk mengasah giginya agar tidak tumbuh terlalu panjang. Risiko gigi yang terlalu panjang melebihi ukuran yang dapat menyulitkan hamster dalam menggigit pakan. Hamster juga memiliki 12 gigi yang tumbuh di bagian dalam rahangnya. Kedua belas gigi tersebut tersusun menjadi tiga gigi di rahang atas sebelah kiri, tiga gigi di rahang atas sebelah kanan, tiga gigi di rahang bawah sebelah kiri, dan tiga gigi di rahang bawah sebelah kanan.
* Gigi – Salah satu ciri khas hamster adalah dua pasang gigi seri. Satu pasang terletak di rahang atas- bagian depan dan satu dirahang bawah bagian bawah. Selama hidupnya, gigi ini dapat terus tumbuh dan bertambah panjang. Karenanya, hamster sering menggigiti kayu atau benda keras lainnya untuk mengasah giginya agar tidak tumbuh terlalu panjang. Risiko gigi yang terlalu panjang melebihi ukuran yang dapat menyulitkan hamster dalam menggigit pakan. Hamster juga memiliki 12 gigi yang tumbuh di bagian dalam rahangnya. Kedua belas gigi tersebut tersusun menjadi tiga gigi di rahang atas sebelah kiri, tiga gigi di rahang atas sebelah kanan, tiga gigi di rahang bawah sebelah kiri, dan tiga gigi di rahang bawah sebelah kanan.
* Kumis – Alias Misai. Kumis hamster berguna sebagai alat bantu untuk meraba. Kumis tersebut tumbuh banyak dan panjang. Sebagai alat navigasi, kumis atau misai tersebut sangat membantu hamster untuk berjalan dan hidup sebagai hewan yang akfif pada malam hari. Dalam bahasa Inggris, misal ini disebut dengan vibIissae yang berarti alat bantu untuk merasakan getaran.
* Pendengaran – Pendengaran hamster sangat tajam, sehingga dapat mendeteksi suara yang, sangat halus sekalipun. Hamster melakukan komunikasi dengan sesamanya dalam cakupan gelombang suara ultrasonik. Bagi induk hamster yang sedang mengasuh anaknya, hal ini dapat mencegah musuh-musuhnya untuk mengetatahui lokasi sarang tempat hamster mengasuh anak-anaknya, sehingga anak-anak hamster terlindung dari pengganggu ketika sedang jauh dari induknya dan memanggil induknya ke sarang.
* Perut – Perut Hamster memiliki dua ruang perut, sehingga pakannya akan ditampung dulu di dalam ruang perut pertama, kemudian berpindah untuk dicerna di ruang utama dalam perutnya.
Kebutuhan & Syarat Hidup Hamster
* Mandi- Di habitat aslinya yang kering, hamster sering membersihkan diri dengan berguling-guling di pasir. Karenanya ditempat pemerliharaan sebaiknya disediakan pasir atau bisa juga menaburi kulitnya dengan bedak khusus untuk hewan. Hamster tidak tahan air, sehingga tidak disarankan membasahi atau memandikan hamster dengan alasan agar tubuhnya bersih dan wangi. Jika terpaksa harus memandikan hamster dengan air, sebaiknya dilakukan oleh orang yang telah berpengalaman dan menggunakan air hangat yang bersih, serta segera mengeringkannya dengan pengering rambut. Disarankan dalam. memandikan ini tidak menggunakan sabun karena busa sabun sulit dihilangkan. Setelah dimandikan, biasanya hamster akan diam saja. Karenanya, disarankan memegang hamster tersebut. Jika sering dipegang, hamster akan mudah jinak karena ia mengingat dan mengenali bau orang yang memegangnya.
* Alas Tidur – Hamster memerlukan alas untuk tidur. Alas tersebut berguna untuk menghangatkan tubuh, serta membuatnya merasa aman dan nyaman. Di samping itu, alas tidur juga berfungsi menyerap air seni dan kotoran yang dikeluarkan, sehingga kandang tetap kering. Umumnnya, alas tidur yang digunakan adalah serbuk atau serutan kayu yang berukuran kecil, halus, dan tipis. Idaealnya, serbuk kayu yang digunakan berasal dari kayu yang berwarna putih. Selain serbuk kayu, kulit jagung yang telah kering, rumput kering, jerami, atau pasir juga dapat digunakan sebagai alas tidur hamster.
* Suhu dan Lingkungan yang Tepat – Sebagai hewan kecil yang aktif pada malam hari, hamster bukan termasuk hewan yang tahan udara panas, apalagi sinar matahari. Panas atau teriknya sinar matahari langsung bisa membunuh hamster hanya dalam waktu beberapa menit. Tidak mengherankan jika hamster terlihat lebih aktif pada malam hari karena suhu udara pada malam hari relatif lebih sejuk dibandingkan dengan siang hari. Karenanya, banyak pemilik hamster yang meletakkan hamsternya jauh dari jangkauan sinar matahari dan suhu udara yang panas. Dalam suhu ruangan yang ideal (23-25° C), hamster dapat hidup sehat. Lebih baik lagi jika hamster diletakkan di tempat yang bersuhu sejuk. Suhu yang sejuk bisa membuat bulu hamster cenderung menebal karena hamster tidak lagi merasa kepanasan. Karenanya, di dalam ruangan yang berpendingan (ber-AC), hamster akan aktif, sehat, dan memiliki nafsu makan yang lebih besar dibandingkan dengan di tempat lain. Di alam bebas, hamster yang sedang membesarkan anak-anaknya biasa hidup di dalam terowongan dengan suhu 170 C. Hamster sangat menyukai lingkungan yang bersih dan kering, sehingga pemilik hamster sebaiknya selalu menjaga kebersihan dan kekeringan tempat pemeliharaan, ternasuk kebersihan pakan, minum, dan alas kandang.
* Alas Tidur – Hamster memerlukan alas untuk tidur. Alas tersebut berguna untuk menghangatkan tubuh, serta membuatnya merasa aman dan nyaman. Di samping itu, alas tidur juga berfungsi menyerap air seni dan kotoran yang dikeluarkan, sehingga kandang tetap kering. Umumnnya, alas tidur yang digunakan adalah serbuk atau serutan kayu yang berukuran kecil, halus, dan tipis. Idaealnya, serbuk kayu yang digunakan berasal dari kayu yang berwarna putih. Selain serbuk kayu, kulit jagung yang telah kering, rumput kering, jerami, atau pasir juga dapat digunakan sebagai alas tidur hamster.
* Suhu dan Lingkungan yang Tepat – Sebagai hewan kecil yang aktif pada malam hari, hamster bukan termasuk hewan yang tahan udara panas, apalagi sinar matahari. Panas atau teriknya sinar matahari langsung bisa membunuh hamster hanya dalam waktu beberapa menit. Tidak mengherankan jika hamster terlihat lebih aktif pada malam hari karena suhu udara pada malam hari relatif lebih sejuk dibandingkan dengan siang hari. Karenanya, banyak pemilik hamster yang meletakkan hamsternya jauh dari jangkauan sinar matahari dan suhu udara yang panas. Dalam suhu ruangan yang ideal (23-25° C), hamster dapat hidup sehat. Lebih baik lagi jika hamster diletakkan di tempat yang bersuhu sejuk. Suhu yang sejuk bisa membuat bulu hamster cenderung menebal karena hamster tidak lagi merasa kepanasan. Karenanya, di dalam ruangan yang berpendingan (ber-AC), hamster akan aktif, sehat, dan memiliki nafsu makan yang lebih besar dibandingkan dengan di tempat lain. Di alam bebas, hamster yang sedang membesarkan anak-anaknya biasa hidup di dalam terowongan dengan suhu 170 C. Hamster sangat menyukai lingkungan yang bersih dan kering, sehingga pemilik hamster sebaiknya selalu menjaga kebersihan dan kekeringan tempat pemeliharaan, ternasuk kebersihan pakan, minum, dan alas kandang.
* Pakan – Selain mengenyangkan sebaiknya pakan dapat memenuhi kebutuhan hamster terhadap gizi, vitamin, dan mineral, sehingga hamster selalu dalam kondisi sehat. Tidak sedikit pemilik hamster yang senang memberikan pakan berupa biji bunga matahari (kuaci) saja dan tidak pemah memberikan pakan yang lain. Tindakan ini bisa mengakibatkan hamster kekurangan gizi, vitamin, dan mineral yang penting.
Biji bunga matahari banyak mengandung lemak. Umumnya, biji bunga matahari dari jenis bunga matahari yang berbiji kecil memiliki kandungan lemak yang lebih banyak dibandingkan dengan yang berukuran besar. Biji bunga matahari yang kecil ini lebih cocok untuk diambil minyaknya. Sementara itu, untuk pakan hamster idealnya adalah biji bunga matahari dari jenis bunga matahari berbiji besar, karena selain mengenyangkan, kandungan lemaknya juga lebih rendah daripada bunga matahari dari jenis yang berbiji kecil. Biji bunga matahari (sunrise Rower atau sun Rowei) yang sering dijadikan kuaci ini minim zat kalsium. Karenanya, sebaiknya hamster juga diberi pakan lain sebagai menu pelengkap. Menu pelengkap tidak hanya sebagai menu tambahan. Hamster hanya mau memakan pakan yang baru dan bukan pakan sisa sehari sebelumnya. Karenanya, sisa pakan harus dibuang dan hamster harus diberi pakan yang baru.
Jenis Hamster
Hingga saat ini hamster yang sudah dipelihara manusia hanya sejumlah enam jenis sbb :
* Hamster Mini Campbell – Hamster ini memiliki gerakan yang tidak terlalu cepat. Jarak antara mata, telinga, dan hidung seimbang. Hamster campbell memiliki kepala yang berbentuk segitiga sama sisi karena bentuk tulang pipinya melebar ke samping. Telinga terlihat besar dan tinggi. Warna dan corak bulu tubuhnya lebih banyak dan paling beragam dibandingkan dengan winter white. Dibandingkan dengan hamster mini lainnya pun, hamster campbell memiliki warna paling indah dengan variasi yang paling banyak. Keempat kaki dari dagu sampai leher bagian bawah ditumbuhi bulu berwarna putih.
Setelah dewasa, tubuh hamster ini tampak gepeng, seolah olah merunduk rata mendekati tanah. Temperamennya tidak setenang winter white, tetapi tidak segesit roborovski. Hamster betina tampak lebih aktif bergerak dibandingkan dengan jantannya.. Pada.dasarnya, hamster campbell bersifat sosial dan senang hidup berkelompok. Jika digabungkan dengan sesamanya sejak kecil, mereka dapat hidup damai.
* Hamster Mini Winter- White – Kepala hamster winter white berbentuk segitiga sama sisi dan terlihat memanjang ke belakang. Ujung hidungnya terlihat agak membulat. Mata bulat besar, mengilap, dan posisinya lebih dekat ke telinga dari pada ke hidung. Jika dilihat dari samping, di atas hidung atau di antara bola mata dan hidungnya. Terdapat semacam benjolan kecil. Tulang punggung winter white cenderung agak melengkung ke atas, tidak sama dengan campbell yang terlihat berpenampilan agak ceper.
Hamster ini terlihat lebih sering berdiam diri daripada berlari, sangat jinak, dan tidak pernah menggigit. Ukuran tubuhnya cenderung lebih besar dan buIunya lebih tipis dibandingkan dengan campbell. Sayangnya, hamster ini memiliki variasi warna yang terbatas. Warna buIu di perutnya lebih terang daripada warna buIu di tubuh bagian atas.
* Hamster Mini Roborovski – Hamster roborovski senang bersembunyi dan memiliki gerakan yang cepat atau lincah, sehingga- sulit ditangkap dan lebih sulit jinak dibandingkan dengan winter white. Kedua alis di atas mata, bagian mulut, dan kedua pipinya terdapat warna putih yang dominan. Roborovski berbadan pendek dengan mata berwarna hitam yang menonjol dan bulat mengilap. Kepalanya besar, seolah-olah lebih besar dan seakan tidak seimbang dengan panjang tubuhnya. Kumisnya sangat banyak, tumbuh rapat, dan panjang. Warna bulunya cokelat krem keemasan dengan ujung setiap helainya berwarna putih. Bulu di bagian perut berwarna putih. Ekornya sangat pendek dan ditumbuhi bulu, sehingga tidak terlihat. Sebagai hamster terkecil, panjang roborovski maksimum hanya 4-5 cm. Umurnya bisa mencapai 3-3,5 tahun.
* Hamster Cina – Hamster ini bukan tergolong hamster mini. Panjang tubuh hamster jantan bisa mencapai 9-10 cm. Sementara itu, tubuh hamster betina lebih pendek dibandingkan dengan jantan. Hal ini disebabkan adanya kantung zakar yang terlihat memanjang ke belakang, sehingga hamster jantan tampak lebih panjang. Hamster ini dapat memiliki ekor yang dapat tumbuh sepanjang 2 cm. Saat masih muda, warna bulunya tampak lebih keabu-abuan jika dibandingkan dengan setelah dewasa. Meskipun demikian, hamster jenis ini dikenal sulit dibudidayakan
* Hamster Suriah atau hamster Syrian atau hamster Emas atau Hamster Beruang atau bahasa latinnya Mesocricetus auratus, adalah jenis seekor hamster anggota subfamily Cricetinae. Pada alam bebas, hamster Suriah atau hamster Syrian adalah binatang yang terancam, tetapi populer sebagai binatang peliharaan dan binatang untuk penelitian ilmu pengetahuan. Hamster Suriah dewasa dapat berkembang dengan panjang 5 sampai 7 inci (12.5 sampau 17.5 sentimeter), dan lama hidupnya sekitar 2 sampai 3 tahun.
* Hamster Hibrida – adalah persilangan antar jenis hamster yang menghasilkan hamster tanpa identitas yang pasti. Hamster hibrida hanya bisa terjadi karena campur tangan manusia. Perkawinan antarj enis hamster tidak akan pemah ditemukan di alam bebas. Umumnya istilah hamster hibrida ditujukan untuk hamster hasil persilangan antara hamster mini jenis campbell dan winter white. Di alam bebas, kedua jenis hamster ini berasal dari wilayah yang berbeda. Sebenarnya mengawinkan dua jenis hamster ini bukan merupakan hal yang bijak karena kedua jenis hamster ini mempunyai kecenderungan untuk terserang penyakit yang berbeda. Jadi, dengan melakukan persilangan antar hamster pada dasamya sama saja dengan mempertemukan atau mengumpulkan paling sedikit dua kecenderungan penyakit yang bisa menyerang dalam satu tubuh hamster. Jika kita telah mengetahui hal ini, sebaiknya kita tidak mencobanya.
Hamster hibrida biasanya steril atau mandul karena perkawinan antar jenis menghasilkan susunan gen yang berubah pada anak-anak atau keturunannya. Meskipun ada juga yang tidak mandul, biasanya keturunan berikutnya akan muncul lagi anak hamster hibrida yang mandul. Terdapat beberapa hamster hibrida yang memiliki penampilan fisik mirip dengan winter white, tetapi wama . tubuhnya tampak aneh, berbeda dengan wama winter white yang baku. Hingga saat ini hanya ada empat tipe warna hamster hibrida yang diakui, yakni pearl, normal, imperial, dan sapphire.
Hamster hibrida yang sering disebut dengan hamster winter white golden atau golden saja diduga merupakan hasil persilangan hamster winter white pearl dengan hamster cambel berwarna argente. Karenanya, hamster ini memiliki bentuk tubuh menyerupai winter white, tetapi garis punggungnya berwarna coklat. Warna dasar bulu tubuhnya putih bagian atas dengna selubung cokelat kekuningan didaerah punggungnya, sehingga tampak berkilau keemasan, serta bulu kepala bagian atas terdapat bercak kehitaman. Hamster ini membawa sifat winter white ang akan mengalami mutasi warna hingga hanya tersisa warna putih dengan garis punggung kecoklatan.
Kandang dan Perlengkapannya
Kandang Hamster
Jenis Kandang hamster umumnya terbuat dari plastik atau kawat tegak lurus yang membentuk jeruji. Kedua jenis kandang ini kini sudah banyak tersedia di pasaran dengan harga yang bervariasi. Jika mengalami kesulitan dalam memperoleh kedua jenis kandang tersebut, kita bisa memanfaatkan aquarium atau ember plastik. Kelemahan aquarium untuk kandang hamster adalah sirkulasi udara di dalamnya terbatas. Karenanya, alas tidur hamster yang digunakan tidak mudah kering dan harus sering diganti. Jika menggunakan ember plastik, disarankan ember tersebut masih baru dan dindingnya licin, bukan ember bekas pakai. Biasanya dinding ember bekas sudah lecet-lecet. Hal ini bisa memudahkan hamster memanjatnya karena hamster adalah pemanjat yang sangat terampil. Selain itu, ember bekas biasanya berbau deterjen yang akan memabukkan dan mematikan hamster. Ember yang disarankan hanya ember yang terbuat dari plastik, bukan ember karet karena bau karet belum hilang.
Peralatan yang Diperlukan
* Alas Tidur, Hamster memerlukan alas tidur agar tubuhnya tetap kering dan bersih. Alas tidur ini juga menjadi sarang bagi induk hamster yang akan melahirkan. Dilihat dari bahannya alas tidur dibagi menjadi dua, yakni alas tidur yang berasal dari bahan alami dan alas tidur yang berasal dari bahan buatan.
Alami Alas tidur yang berasal dari bahan alami harganya terjangkau dan mudah didapatkan, sehingga banyak dipakai para pehobi. Bahan alami yang paling populer dan banyak dipakai selama ini adalah serbuk kayu jati belanda yang berwama kuning gading atau warna kentang. Daya serap air serbuk kayu yang tipis dan berukuran agak panjang lebih tinggi dibandingkan dengan serbuk kayu yang agak tebal dan berukuran agak pendek. Bahan alami lain, seperti rumput kering, kulit jagung kering, jerami, atau merang juga bisa digunakan untuk alas tidur hamster. Ada juga yang menggunakan pasir, tetapi hal ini bukan pilihan yang tepat karena susah dibersihkan.
Alas Tidur dari Bahan Buatan Alas tidur yang berasal dari bahan buatan adalah alas tidur yang dibuat khusus untuk pemeliharaan hamster. Bahan bahan ini dibuat di pabrik dengan jenis bermacam-macam di antaranya berbentuk gulungan kertas berukuran kecil-kecil berwarna abu abu, baik yang beraroma maupun yang tidak beraroma.
* Tempat Pakan dari Tempat Minum – Memberi pakan hamster sebaiknya menggunakan wadah atau tempat pakan. Kita bisa memilih tempat pakan yang terbuat dari keramik, beling, melamin, atau plastik yang keras. Disarankan memilih tempat pakan yang bahannya tahan terhadap gigitan hamster dan mudah dicuci. Ada tiga jenis botol tempat minum hamster, perbedaan ketiganya terdapat pada ada tidaknya fasilitas untuk menggantungkan botol tersebut sbb :
1. Botol minum yang dilengkapi sunction cup berupa plastik untuk menempelkan botol di dinding kaca atau aquarium.
2. Botol minum yang memiliki “kuping” kecil di bagian atas yang berfungsi sebagai alat untuk menggantungnya.
3. Botol minum yang memiliki klip yang terbuat dari plastik berbahan keras yang dapat diselipkan di pinggir .
2. Botol minum yang memiliki “kuping” kecil di bagian atas yang berfungsi sebagai alat untuk menggantungnya.
3. Botol minum yang memiliki klip yang terbuat dari plastik berbahan keras yang dapat diselipkan di pinggir .
* Tempat Mandi dan Toilet Mandi yang dimaksud di sini adalah mandi yang tidak memakai” air sebagai media untuk membersihkan tubuh, tetapi “mandi Kering”. Yakni dengan cara mengguling-gulingkan badannya diatas media yang sangat kering. Pasir halus berwama putih adalah salah satu media yang baik untuk mandi hamster. Butirannya yang halus dan wamanya yang putih membuat kesan bersih dan kering, sehingga merangsang hamster berguling-guling. Pasir diletakkan di dalam wadah berbentuk agak panjang dan ketinggiannya disesuaikan dengan ukuran hamster yang dipelihara, sehingga pasir tak berceceran saat hamster berguling-guling di dalamnya. Wadah berisi pasir diletakkan di dalam kandang hamster. Ada juga wadah yang berbentuk rumah-rumahan yang bisa dibuka-tutup yang di dalamnya berisi butiran butiran kecil batu zeolit. Hamster memiliki naluri untuk membuang kotorannya dan akan kencing di tempat yang sama. Hal ini membuktikan bahwa hamster bukan hewan yang memiliki kandung kemih lemah. Naluri hamster untuk membuang kotoran selalu di tempat tertentu dapat dimanfaatkan agar kandang hamster dan alas tidurnya selalu bersih dan bebas dari kotoran. Karenanya, sebaiknya disediakan satu wadah untuk toilet berupa mangkuk kecil yang telah diisi serbuk kayu dan diletakkan di dalam kandang hamster. Mangkuk tersebut sebelumnya dibasahi dengan air untuk merangsang hamster agar mau membuang kotorannya di temp at ini karena hamster menilliki kebiasaan membuang kotoran di tempat yang lembap atau berair.
* Mainan – Banyak mainan yang disukai hamster dan yang paling umum adalah kincir putar. Kincir ini seolah-olah mainan wajib bagi hamster, meskipun, di alam bebas hamster tidak mengenal mainan semacam ini. Kincir putar yang baik terbuat dari bahan yang tahan gigitan hamster.
* Bedak Jika ingin hamster yang kita pelihara beraroma wangi, kita dapat memberikan bedak yang biasa diberikan untuk anjing atau kucing dengan cara menaburkannya sedikit ke tubuh hamster bagian atas. Dengan cara ini hamster akan wangi dan tidak merasa gatal, sehingga tidak akan menggaruk tubuhnya. Kini, bedak untuk hamster juga sudah beredar di pasaran.
* Obat-obatan yang mutlak disediakan adalah obat luka. Obat ini sangat berguna untuk mengobati hamster yang terluka akibat perkelahian hamster. Harus diingat, sebaiknya tidak menunda mengobati hamster yang terluka di bagian hidung, pipi dan mulut, karena jika terlambat bisa menyebabkan kematian. Obat luka yang disarankan adalah obat yang biasa digunakan manusia dengan tanda lingkaran hijau di kemasannya, bukan bertanda lingkaran merah (khusus obat luar). Obat dengan kode lingkaran merah tidak cocok diberikan kepada hamster karena dapat menyebabkan hamster keracunan. Jika obat ini sempat terjilat dan tertelan, meskipun hanya sedikit, efeknya sangat fatal karena hamster akan mati keracunan.
Obat Chloraphenicol juga perlu disediakan untuk mengantisipasi jika hamster mengalami kembung. Obat ini terbukti efektif untuk menghilangkan gejala kembung pada hamster. Prinsipnya, obat diberikan sedikit saja, dengan cara mencampurkannya dengan air minum.
Pakan dan cara pemberiannya
Pakan bagi Hamster
* Di habitat aslinya, hamster bebas memilih makanannya. Namun, tidak demikian jika hamster dipelihara manusia. Tidak jarang, pakan yang diberikan hanya tergantung pada selera pemiliknya. Orang sering tidak menyadari bahwa sesungguhnya hamster termasuk hewan pemakan segala (omnivora). Hal ini disebabkan orang hanya sering melihat hamster sedang memakan kuaci dari biji bunga matahari. Di alam bebas atau di habitat aslinya hamster memakan biji bijian, sayuran hijau, buah-buahan, dan juga serangga kecil. Pemberian satu jenis pakan saja dapat membuat hamster bosan dan kurang nafsu makan. Akibat pemberian satu jenis pakan untuk jangka panjang adalah hamster akan kekurangan atau kelebihan gizi, vitamin, dan mineral yang penting untuk menunjang kesehatan tubuhnya. Jadi, harus diusahakan memberi hamster dengan menu pakan yang bervariasi.
* Pakan berupa sayuran saja tidak akan membuat hamster kenyang. Sayuran banyak mengandung air, tetapi rendah karbohidrat, sehingga akan membuat hamster cepat lapar dan sering kencing. Karenanya, hamster yang hanya makan sayuran terlihat rakus dan makan terus-menerus karena kenyangnya berlangsung cepat. Sayuran cepat sekali dicerna dan sisa hasil peneernaannya lebih banyak berupa kotoran eair (urine) dari pada kotoran padat.
* Sementara itu, pemberian pakan berupa biji bunga matahari saja seeara terus-menerus dapat membuat hamster menjadi kegemukan, karena biji bunga matahari terutama yang berjenis kecil dan berkulit putih banyak mengandung lemak. Kandungan lemak dalam biji bunga matahari jenis apa pun bisa membuat bulu hamster sehat dan berkilau.
* Meskipun demikian, memberikan pakan hanya berupa biji bunga matahari juga kurang baik karena kandungan kalsium dalam biji bunga matahri sangat rendah. Membiasakan hanya memberikan satu jenis menu pakan membuat hamster hanya terbiasa dengan satu menu. Hal ini bisa merepotkan pemilik karena jenis menu yang lain pasti tidak akan disentuh hamster. Protein adalah salah satu zat yang penting dan sangat bermanfaat bagi hamster, terutama yang sedang hamil. Protein bisa diberikan dalam bentuk telur ayam rebus, susu bubuk, atau keju. Hamster muda (dan induk hamster yang hamil memerlukan asupan protein yang lebih banyak dibandingkan dengan hamster dewasa) Kebutuhan ideal hamster muda dan induk hamster yang hamil terhadap protein sekitar 24% dari total zat yang harus terkandung dalam pakan. Sementara itu, hamster dewasa memerlukan sekitar 18% protein dalam pakan yang dikonsumsinya.
* Sementara itu, pemberian pakan berupa biji bunga matahari saja seeara terus-menerus dapat membuat hamster menjadi kegemukan, karena biji bunga matahari terutama yang berjenis kecil dan berkulit putih banyak mengandung lemak. Kandungan lemak dalam biji bunga matahari jenis apa pun bisa membuat bulu hamster sehat dan berkilau.
* Meskipun demikian, memberikan pakan hanya berupa biji bunga matahari juga kurang baik karena kandungan kalsium dalam biji bunga matahri sangat rendah. Membiasakan hanya memberikan satu jenis menu pakan membuat hamster hanya terbiasa dengan satu menu. Hal ini bisa merepotkan pemilik karena jenis menu yang lain pasti tidak akan disentuh hamster. Protein adalah salah satu zat yang penting dan sangat bermanfaat bagi hamster, terutama yang sedang hamil. Protein bisa diberikan dalam bentuk telur ayam rebus, susu bubuk, atau keju. Hamster muda (dan induk hamster yang hamil memerlukan asupan protein yang lebih banyak dibandingkan dengan hamster dewasa) Kebutuhan ideal hamster muda dan induk hamster yang hamil terhadap protein sekitar 24% dari total zat yang harus terkandung dalam pakan. Sementara itu, hamster dewasa memerlukan sekitar 18% protein dalam pakan yang dikonsumsinya.
* Kekurangan gizi pada induk betina yang sedang hamil . bisa berdampak pada bayi yang dikandungnya. Bayi hamster bisa lahir dengan kondisi fisik lemah, selalu lapar, berukuran kecil atau tidak normal, serta tingkat kematiannya tinggi.
Akibat Kekurangan Gizi, Vitamin, dan Mineral
Hamster yang kekurangan gizi, vitamin, dan mineral menunjukkan kondisi atau gejala sebagai berikut;
* Paralysis Kandang ( Gejalanya paralysis kandang antara lain hamster tampak sering tidak tenang, makan terus-menerus dan sering melompat. Penyebabnya, hamster dipelihara di tempat yang terlalu sempit atau kekurangan vitamin D dan E. Cara mengatasinya adalah menempatkan hamster di dalam kandang yang lebih luas, serta memberi menu pakan yang bervariasi serta memberi asupan vitamin D dan E.
* Maloclusion Maloclusion adalah gejala kelebihan panjang gigi akibat hamster jarang memperoleh kesempatan untuk mengasah giginya. Penanganannya bisa dilakukan dengan cara memberi hamster menu pakan yang keras sebagai selingan, seperti beberapa butir biji jagung, makaroni mentah, wortel, lembaran tulang curni (berwarna putih) dan potongan kayu atau ruas batang bambu.
* Diare terjadi akibat pakan yang kotor, busuk, berjamur, tidak cocok dan hamster terkena embusan angin secara terus menerus. Gejala diare berupa kotoran basah dan lembek atau berair. Cara pencegahannya adalah dengan menghindari pemberian pakan tersebut serta mencuci wadah pakan dan mengeringkannya sebelum menggunakannya kembali. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan hanya pakan kering dan membatasi air minum yang matang menggunakan botol selama hamster terkena diare. Untuk menyembuhkannya dianjurkan dengan cara membeerikan arang norit (1/4 tablet dicampur dengan 20 cc air matang hangat).
Cara Pemberian Pakan
Penyakit dan gangguan kesehatan salah satunya disebabkan oleh kurangnya kebersihan pakan. Karenanya pakan hamster sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup, terhindar dari suhu yang panas dan terhindar dari sinar matahari langsung. Pakan yang diberikan sebaiknya diletakkan didalam wadah berupa mangkuk kecil. Pakan tersebut sebaiknya terdiri dari campuran dari berbagai jenis biji-bijian atau pakan khusus untuk hamster yang banyak dipasaran. Pemberian satu jenis pakan secara terus menerus akan menyebabkan kebosanan bagi hamster. Pakan diberikan kepada hamster sebanyak 2x dalam sehari.
Membiakkan Hamster
Perbedaan jenis kelamin hamster akan terlihat jelas setelah hamster dewasa atau matang kelamin Hamster jantan memiliki tonjolan yang bentuknya membulat berwama kemerahan dan terletak di dekat pangkal ekornya. Tonjolan daging ini adalah kantung zakar, tempat sperma dihasilkan. Alat kelamin jantan berada di atas bantalan zakar tersebut dengan bentuk agak menonjol ke luar sebesar tusuk gigi. Antara penis dan zakar terdapat jarak yang ukurannya semakin menjauh jika hamster jantan tersebut semakin dewasa, sehingga akan terlihat lebih jelas jika hamster telah dewasa.
Sementara itu, bentuk alat kelamin betina bisa terlihat jelas dalam jarak dekat, yakni berdekatan dengan lubang anus. Alat kelamin hamster betina menyerupai sebuah garis kecil di atas lubang anusnya. Perbedaan jerus kelamin tersebut tidak terlihat jelas jika hamster masih berumur kurang dari dua minggu. Melihat perbedaan jenis kelamin hamster dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut.
1. Ambil hamster dengan memegang kulit di sekitar pundak seperti menjinjingnya, kemudian periksa bagian kelaminnya dengan cara membalikkan tubuh bagian bawahnya ke arah atas atau sesuai dengan pandangan kita.
2. Jika hamster tidak jinak, masukkan ke dalam wadah transparan seperti toples, lalu lihat bagian kelaminnya dengan cara mengintipnya dari bawah. Jika memakai cara ini pilihlah wadah transparan yang berukuran tidak terlalu besar agar tidak sulit melihat kelaminnya dan jangan meletakkan alas tidur di dalam wadah tersebut.
2. Jika hamster tidak jinak, masukkan ke dalam wadah transparan seperti toples, lalu lihat bagian kelaminnya dengan cara mengintipnya dari bawah. Jika memakai cara ini pilihlah wadah transparan yang berukuran tidak terlalu besar agar tidak sulit melihat kelaminnya dan jangan meletakkan alas tidur di dalam wadah tersebut.
Hamster yang akan dijodohkan harus dipilih yang umurnya telah dewasa penuh. Umur dewasa penuh bagi hamster Syria adalah lima bulan meskipun sebelum Umur tersebut sudah mampu melahirkan anak, hamster mini russian Campbell sepuluh minggu hingga tiga bulan, meskipun telah matang kelamin pada Umur enam minggu terutama pada jantannya, Winter White tiga bulan; dan Roborovski berumur delapan bulan.
Setelah yakin memilih dua ekor hamster dengan jenis kelamin berbeda, langkah selanjutnya adalah menyatukan mereka di dalam satu wadah penjodohan. Hal ini perlu dilakukan karena hamster belum saling mengenal. Biasanya mereka akan saling bereaksi keras, saling menghadang, bahkan salah satu atau keduanya akan langsung menyerang. Tidak menjadi soal siapa yang menyerang dan menggigit terlebih dahulu, yang pasti umumnya kemenangan akan diperoleh oleh hamster yang lebih dominan, yakni umumnya yang berhtbuh lebih besar. Biasanya pada kejadian seperti ini hamster betina akan unggul, galak, dan menyerang lebih dulu. Sangat jarang hamster jantan yang birahi akan menyerang betina yang akan dijodohkan dengannya.
Kebanyakan hamster jantan akan selalu mengikuti di belakang betina, sambil sesekali mengendus mulut dan bagian kepala betina. Ini pertanda hamster jantan menerima betina tersebut. Jika betina tidak menolak, mereka akan berdekatan dan saling menciumi bagian hidung masing-masing. Jika jantan terlihat berada di belakang tubuh betina untuk beberapa saat dan berlangsung berulang-ulang, biasanya tidak lama lagi akan terjadi proses perkawinan.
Disebabkan betina biasanya lebih dominan dan galak, perlu dilakukan perkenalan sebagai tahap awal untuk menjodohkan sepasang hamster sebelum memasuki tahap pembuahan. Caranya dengan mengurung hamster betina di dalam satu wadah terpisah yang terbuat dari kawat atau akuarium. Prinsipnya, mereka dibiarkan saling melihat dan berdekatan dulu, tetapi tidak bisa saling bersentuhan secara bebas agar tidak dapat saling melukai atau menggigit.
Selanjutnya, kita harus memastikan reaksi keduanya. Jika tidak terlihat reaksi ingin berkelahi, boleh langsung disatukan dalam satu wadah. Tanda hamster telah berjodoh adalah keduanya akan terlihat saling mendekatkan mulut dan mencium satu saran lain. Selanjutnya, hamster betina dimasukkan kedalam kandang jantan. Jika penolakan oleh betina masih terjadi, hamster betina dimasukkan lagi kedalam wadah terpisah. Waktu terbaik untuk melepaskan betina ketempat jantan adalah pada sore hari menjelang malam atau senja karena pada saat itu hamster sudah mulai aktif.
Kehamilan dan Kelahiran
Masa-masa Kehamilan
* Hamster Syria.
Setelah hamster jantan membuahi betina, proses kehamilan mulai berlangsung. Setelah sel telur dibuahi, pada hari kelima terbentuk embrio atau bakal janin dan pada hari ke-6-8 embrio akan menempel di uterus. Embrio ini akan membentuk fetus yang akan menerima makanan dari plasenta. Hamster syria betina akan melahirkan pada hari ke 16 setelah dibuahi.
Jarang terjadi kelahiran yang terlambat, yaitu hari ke17-18. Jika setelah hari ke-18 belum juga melahirkan, barangkali terjadi kehamilan semu atau terjadi kesulitan dalam melahirkan. Kesulitan dalam melahirkan dapat terjadi pada hamster syria yang baru pertama kali melahirkan saat berumur enam bulan. Kadang-kadang ada sesuatu yang membuat seekor induk hamster menunda kehamilan. Penundaan kehamilan ini akibat proses pelekatan embrio ke dinding uterus dan penundaan embrio untuk membentuk fetus. Dalam keadaan normal, embrio hanya membutuhkan waktu 6-8 hari setelah proses pembuahan oleh hamster jantan untuk menempel di dinding uterus, sedangkan bila keadaan tidak cukup sesuai akan terjadi penundaan sampai lebih dari delapan hari. Kedua peristiwa penundaan kehamilan ini bisa terjadi jika hamster dalam keadaan kurang sehat dan mengalami malnutrisi atau suhu ruangan tidak sesuai dengan kebutuhannya. Penundaan kehamilan ini bisa terjadi pada semua jenis hamster.
* Hamster Mini Winter White
Tanda-tanda- kehamilan hamster winter white sama dengan ~amster campbell dengan mas a kehamilan berlangsung 18-21 hari. Perilakunya pun tidak jauh berbeda dengan hamster lainnya.
* Hamster Mini Roborovski
Perilaku hamster mini roborovski selama hamillebih kurang sama dengan hamster-hamster jenis lainnya.Perbedaannya hanya terletak pada masa kehamilannya yang lebih panjang, yakni 23-30 hari. Tanda-tanda kehamilan seekor hamster sebagai berikut:
1. Konsumsi pakan bertambah banyak dan berlangsung secara tiba-tiba.
2. Peningkatan berat badan, tubuh menjadi lebih gemuk, dan perut membulat seperti buah pir.
3. Terlihat galak terhadap pasangannya atau terhadap hamster lain yang mendekat.
4. Membangun sarang dengan mengorek dan menimbun bahan sarang di sekitarnya. Sarang yang baik akan menghangatkan tubuh bayi hamster, sehingga dapat memperkecil kematian bayi hamster.
5. Ujung puting susu menonjol, terutama mendekati masa kelahiran.
2. Peningkatan berat badan, tubuh menjadi lebih gemuk, dan perut membulat seperti buah pir.
3. Terlihat galak terhadap pasangannya atau terhadap hamster lain yang mendekat.
4. Membangun sarang dengan mengorek dan menimbun bahan sarang di sekitarnya. Sarang yang baik akan menghangatkan tubuh bayi hamster, sehingga dapat memperkecil kematian bayi hamster.
5. Ujung puting susu menonjol, terutama mendekati masa kelahiran.
Perlakuan terhadap Hamster Hamil.
Perlakuan terhadap hamster yang hamil berbeda dengan perlakuaan terhadap hamster yang tidak hamil. Beberapa hal yang hams dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan sebagai berikut.
1. Hamster yang sedang hamil diletakkan ke tempat yang telah disediakan agar calon induk dapat membangun sarangnya dan menunggu kelahiran bayinya dengan tenang tanpa gangguan.
2. Memisahkan betina hamster yang hamil dari jantannya agar hamster jantan tidak membuahinya lagi. Jika hamster jantan tetap membuahi akan terjadi kehamilan bersambung, yakni betina akan hamil lagi, tidak lama setelah melahirkan. Hamster betina yang mengalami hal seperti ini sering mengalami kematian karena gagal melahirkan anaknya atau mati dalam keadaan hamil akibat jarak kehamilan yang terlalu dekat dan kondisi fisik yang belum sempat pulih.
3. Memberikan asupan gizi yang cukup dengan menambahkan bubuk susu atau putih telur yang direbus ke dalam menu pakannya. Putih telur banyak mengandung protein dan sangat baik bagi kesehatan calon induk hamster dan bayinya.
4. Memberikan sedikit irisan buah apel yang dapat ditambahkan bubuk susu setiap hari.
5. Mengganti alas tidur dengan ketebalan yang cukup pada hari ke-14.
6. Memindahkan atau mengeluarkan semua mainan dari dalam kandang dan menempatkan kandang di tempat yang tenang.
7. Hamster betina boleh dijodohkan kembali setelah beristirahat selama 1-1,5 bulan setelah anak-anak yang dilahirkan disapihnya.
2. Memisahkan betina hamster yang hamil dari jantannya agar hamster jantan tidak membuahinya lagi. Jika hamster jantan tetap membuahi akan terjadi kehamilan bersambung, yakni betina akan hamil lagi, tidak lama setelah melahirkan. Hamster betina yang mengalami hal seperti ini sering mengalami kematian karena gagal melahirkan anaknya atau mati dalam keadaan hamil akibat jarak kehamilan yang terlalu dekat dan kondisi fisik yang belum sempat pulih.
3. Memberikan asupan gizi yang cukup dengan menambahkan bubuk susu atau putih telur yang direbus ke dalam menu pakannya. Putih telur banyak mengandung protein dan sangat baik bagi kesehatan calon induk hamster dan bayinya.
4. Memberikan sedikit irisan buah apel yang dapat ditambahkan bubuk susu setiap hari.
5. Mengganti alas tidur dengan ketebalan yang cukup pada hari ke-14.
6. Memindahkan atau mengeluarkan semua mainan dari dalam kandang dan menempatkan kandang di tempat yang tenang.
7. Hamster betina boleh dijodohkan kembali setelah beristirahat selama 1-1,5 bulan setelah anak-anak yang dilahirkan disapihnya.
Kelahiran
* Hamster Syria
Induk hamster Syria bisa melahirkan pada pagi, siang, sorel atau malam hari. Dengan kata lain hamster Syria tidak memilih waktu melahirkan. Sebelum melahirkan hamster syria akan menekan otot perutnya 2-3 kali dan mendekatkan tubuhnya ke dasar alas kandang. Tidak lama kemudian bayinya akan lahir satu per satu dengan jarak sekitar 10 menit dari induk akan memakan setiap plasenta yang keluar. Plasenta ini bentuknya seperti gumpalan kecil berwama merah.
Setelah proses kelahiran induk hamster syria akan meletakkan anak-anaknya di tengah sarangnya. Bayi hamster berukuran kecil dengan berat sekitar 3 gram per ekor. Jika bayi hamster tersebut keturunan hamster bermata hitam akan terlihat samar wama hitam di kelopak matanya yang masih tertutup. Jika berasal dari keturunan hamster bermata merah, wama mata pada kelopak mata yang masih tertutup tidak akan terlihat karena bola mata berwarna merah akan tersamar dengan warna kelopak mata. Bayi hamster lahir dalam keadaan sudah bergigi.
lnduk hamster yang baru melahirkan dan sedang menyusui tidak boleh diganggu apalagi bayinya disentuh dengan tangan. Jika dilakukan, induk hamster tidak mau lagi mau menyusui bayinya, bahkan bisa memakan habis anak-anak yang baru dilahirkannya. Hal ini disebabkan adanya aroma lain yang menempel di tubuh anak hamster yang tersentuh tangan. Bau tersebut asing bagi induk hamster, sehingga induk tersebut menduga bahwa bau tersebut bukan bau anaknya.
* Hamster Mini Campbell
Waktu dan proses kelahiran hamster, campbell pada dasarnya sama dengan hamster syria. Umumnya, setelah, betina melahirkan, jantan (pasangannya) membantu mengasuh anaknya. Bahkan, hamster yang lain pun turut membantu menjaga bayi hamster itu. Kondisi seperti ini dapat terjadi jika induk betina melahirkan di dalam wadah berpenghuni banyak. Jika ada dua ekor atau lebih hamster. Betina melahirkan pada waktu yang bersamaan, mereka akan meletakkan bayi-bayi hamster tersebut dalam satu sarang dan induk-induknya menyusui bayi mereka secara bergantian. Namun, penulis tak menggunakan cara ini karena tidak ingin jantan membuahi betina yang sedang merawat anaknya. Setelah anak hamster campbell berumur 4-6 hari, biasanya akan muncul warna di kulitnya. Jika anak hamster tersebut keturunan hamster berwarna gelap, di kulitnya akan muncul warna kehitaman dan jika keturunan warna cerah, warna yang timbul adalah warna-warna yang lembut.
Pada hari ke-6-7 tubuh bayi campbell mulai memperlihatkan warna dan telinganya sudah membuka. Pada hari ke-9-10 tubuh bayi hamster mulai ditumbuhi bulu dan matanya mulai terbuka. Pada saat ini bayi hamster pun mulai merangkak di dalarn kandang dan induk betina akan mengembalikan mereka semua ke dalam sarangnya. Setelah berumur 14-16 hari mata bayi Iuimster terbuka penuh dan tubuhnya telah dilengkapi bulu. Pada saat ini induk betina.mulai menumpuk pakan untuk anak-anaknya.
* Hamster Mini Winter White
Setelah hamil selarna 18-21 hari, hamster winter white betina melahirkan bayinya. Proses kelahiran ini berlangsung dengan cepat dan jeda waktu kelahiran bayi hamster yang satu dengan yang lain hanya beberapa saat. Prosesnya sarna dengan kelahiran hamster campbell. Induk winter white secara naluri langsung mengumpulkan anak-anaknya di dalam sebuah cekungan yang telah dibuatnya. Biasanya, cekungan ini terletak di sudut kandang.
* Hamster Mini Roborovski
Sebelum melahirkan, Roborovski betina akan -mengejankan otot perutnya 2-3 kali, kemudian berdiam beberapa saat menunggu bayinya lahir. Proses ini berlangsung sampai semua bayinya lahir. Setelah semua bayinya lahir, induk aktif mengumpulkannya dalam satu lubang atau cekungan tempat bersarang.
* Hamster Mini Campbell
Biasanya hamster campbell jantan akan membuahi betina beberapa kali sebelum betina tersebut hamil, meskipun ada juga yang hanya sekali. Masa kehamilan hamster campbell 18-21 hari. Sehari sesudah pembuahan oleh hamster jantan, telur yang dikandung hamster betina akan memasuki tahap kematangan dan empat hari sesudahnya akan berkembang menjadi embrio. Hari berikutnya, embrio akan menempel di dinding uterus dan berkembang menjadi fetus. Kadang-kadang kehamilan hamster ini tidak terlihat jelas secara fisik, tetapi tampak dari perilakunya yang galak terhadap jantan atau hamster lain yang berada di sekitarnya.
Kematian Hamster
Kematian Hamster Saat Masih Bayi. Kematian bayi hamster umumnya disebabkan oleh beberapa hal berikut. .
1. Akibat disentuh, diangkat, diambil dan dipindahkan dengan tangan. Karenanya, memindahkan bayi hamster sebaiknya menggunakan sendok plastik atau alat bantu lain dan tidak boleh menggunakan tangan secara langsung. Jika tersentuh tangan, dapat dipastikan bayi tersebut akan dibunuh atau dimakan oleh induknya.
2. Bayi hamster berukuran terlalu kecil. Sebenarnya bayi setiap jenis hamster memiliki ukuran standar yang merupakan salah satu syarat agar dapat bertahan hidup. Bayi hamster yang lahir terlalu kecil akan mati karena terlalu lemah untuk menyusui pada induknya. Biasanya bayi ini akan habis dimakan oleh induknya. Tindakan induk memakan anaknya sendiri yang kondisinya lemah bukan kanibalisme, tetapi dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga kondisi lingkungan atau sarangnya. Bayi hamster yang mati dan tidak segera dimakan akan membusuk dan mengotori atau membasahi sarang, sehingga bayi yang masih sehat bisa mati karena kedinginan.
3. Sarang induk hamster yang sedang mengasuh atau menyusui anaknya dibersihkan. Sarang yang dibersihkan bisa membuat induk hamster terkejut, gelisah, stres, serta merasa terganggu dan merasa tidak aman, sehingga membuat induk menggigit anaknya.
4. Gigitan biasanya di sekitar wajah, mata, telinga, hidung, dan mulut. Luka di daerah ini bisa berakibat fatal. Gigitan bisa juga diarahkan ke leher, terutama bagian tenggorok sehingga tenggorok sobek dan bayi hamster tidak bisa bernapas. Sementara itu, gigitan di daerah kaki dan bagian lengan atau pahanya dapat membuat bayi hamster terkena infeksi, kehilangan kaki, dan mati karena kehabisan darah. Parahnya induk yang marah ini akan membunuh anak-anaknya secara membabi buta. Kondisi ini tentunya bisa membuat pemilik marah, kecewa, dan kesal. Anak hamster yang sudah mandiri tetapi tidak segera disapih bisa membuat induk marah karena merasa tersaingi dalam mencari pakan. Induk yang terlalu lama bersama anaknya akan kehilangan stamina karena harus berbagi pakan. Karenanya, jika tidak cepat dipisahkan induk akan marah dan memangsa anak-anaknya.
5. Kesehatan induk terganggu. Induk yang sakit dalam masa menyusui dan mengasuh anaknya akan membunuh anaknya karena meras a tidak mampu mengurus dan menyusui anaknya.
6. Induk betina terlalu muda. lnduk hamster yang terlalu muda secara mental belum siap mengasuh anaknya karena umumnya belum memiliki kelenjar susu yang baik atau kelenjar susunya belum dapat menghasilkan susu yang cukup bagi bayinya. Buruknya kondisi gizi hamster betina yang mengasuh anaknya dapat mengakibatkan kelenjar susunya menjadi kering, sehingga susu yang dihasilkan tidak cukup untuk diberikan kepada anaknya. Karenanya, dalam membiakkan hamster sebaiknya menunggu hingga calon induk dewasa penuh.
7. Kondisi lingkungan kandang yang buruk atau kotor. Alas kandang yang kotor, lembap, dan basah dapat menyebabkan bayi hamster sakit dan mati.
8. Induk betina kekurangan pakan. Hamster betina yang sedang mengasuh anak umumnya membutuhkan konsumsi pakan yang lepih banyak daripada biasanya.
9. Pada saat ini mereka membutuhkan pakan yang kaya gizi, vitamin, dan kalsium yang berguna untuk menguatkan tulang-tulang bayi hamster agar cepat besar dan memilki postur yang baik. .
10. lnduk betina kurang gizi, vitamin, dan mineral. Kekurangan zat-zat penting ini bisa menyebabkan bayi hamster lahir berukuran terlalu kecil dengan angka kematian tinggi karena kondisi kesehatannya kurang baik. Karenanya, induk betina yang hamil perlu mengonsumsi pakan yang cukup mengandung gizi, vitamin, dan mineral.
2. Bayi hamster berukuran terlalu kecil. Sebenarnya bayi setiap jenis hamster memiliki ukuran standar yang merupakan salah satu syarat agar dapat bertahan hidup. Bayi hamster yang lahir terlalu kecil akan mati karena terlalu lemah untuk menyusui pada induknya. Biasanya bayi ini akan habis dimakan oleh induknya. Tindakan induk memakan anaknya sendiri yang kondisinya lemah bukan kanibalisme, tetapi dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga kondisi lingkungan atau sarangnya. Bayi hamster yang mati dan tidak segera dimakan akan membusuk dan mengotori atau membasahi sarang, sehingga bayi yang masih sehat bisa mati karena kedinginan.
3. Sarang induk hamster yang sedang mengasuh atau menyusui anaknya dibersihkan. Sarang yang dibersihkan bisa membuat induk hamster terkejut, gelisah, stres, serta merasa terganggu dan merasa tidak aman, sehingga membuat induk menggigit anaknya.
4. Gigitan biasanya di sekitar wajah, mata, telinga, hidung, dan mulut. Luka di daerah ini bisa berakibat fatal. Gigitan bisa juga diarahkan ke leher, terutama bagian tenggorok sehingga tenggorok sobek dan bayi hamster tidak bisa bernapas. Sementara itu, gigitan di daerah kaki dan bagian lengan atau pahanya dapat membuat bayi hamster terkena infeksi, kehilangan kaki, dan mati karena kehabisan darah. Parahnya induk yang marah ini akan membunuh anak-anaknya secara membabi buta. Kondisi ini tentunya bisa membuat pemilik marah, kecewa, dan kesal. Anak hamster yang sudah mandiri tetapi tidak segera disapih bisa membuat induk marah karena merasa tersaingi dalam mencari pakan. Induk yang terlalu lama bersama anaknya akan kehilangan stamina karena harus berbagi pakan. Karenanya, jika tidak cepat dipisahkan induk akan marah dan memangsa anak-anaknya.
5. Kesehatan induk terganggu. Induk yang sakit dalam masa menyusui dan mengasuh anaknya akan membunuh anaknya karena meras a tidak mampu mengurus dan menyusui anaknya.
6. Induk betina terlalu muda. lnduk hamster yang terlalu muda secara mental belum siap mengasuh anaknya karena umumnya belum memiliki kelenjar susu yang baik atau kelenjar susunya belum dapat menghasilkan susu yang cukup bagi bayinya. Buruknya kondisi gizi hamster betina yang mengasuh anaknya dapat mengakibatkan kelenjar susunya menjadi kering, sehingga susu yang dihasilkan tidak cukup untuk diberikan kepada anaknya. Karenanya, dalam membiakkan hamster sebaiknya menunggu hingga calon induk dewasa penuh.
7. Kondisi lingkungan kandang yang buruk atau kotor. Alas kandang yang kotor, lembap, dan basah dapat menyebabkan bayi hamster sakit dan mati.
8. Induk betina kekurangan pakan. Hamster betina yang sedang mengasuh anak umumnya membutuhkan konsumsi pakan yang lepih banyak daripada biasanya.
9. Pada saat ini mereka membutuhkan pakan yang kaya gizi, vitamin, dan kalsium yang berguna untuk menguatkan tulang-tulang bayi hamster agar cepat besar dan memilki postur yang baik. .
10. lnduk betina kurang gizi, vitamin, dan mineral. Kekurangan zat-zat penting ini bisa menyebabkan bayi hamster lahir berukuran terlalu kecil dengan angka kematian tinggi karena kondisi kesehatannya kurang baik. Karenanya, induk betina yang hamil perlu mengonsumsi pakan yang cukup mengandung gizi, vitamin, dan mineral.
Kematian Hamster Remaja atau Dewasa Muda. Kematian hamster remaja atau dewasa muda disebabkan oleh hal-hal berikut;
1. Pemberian pakan yang terlambat. Terlambat memberi pakan adalah satu hal yang tidak boleh terjadi karena menyebabkan hamster muda kelaparan dan kelaparan yang berkepanjangan akan membuat hamster sakit dan mati karena masuk angin.
2. Hamster tersedak pakan. Meskipun jarang terjadi, tersedak pakan bisa menyebabkan kematian hamster remaja.
3. Kebersihan pakan kurang atau tidak terjaga. Pakan kering yang berjamur dan kadaluwarsa dapat membuat hamster mencret atau diare yang bisa berujung pada kematian.
4. Suhu udara terlalu panas. Hamster sangat sensitif terhadap suhu udara dan tidak tahan terhadap panas yang tinggi. Di habitat aslinya,. hamster sering bersembunyi dibalik rerumputan yang lebat dan menggali terowongan sedalam 91 cm di dalam tanah dengan suhu sekitar 17° C. Karenanya, harus diusahakan suhu tempat pemeliharaan mendekati suhu tersebut.
5. Terkena sinar matahari. Karena tidak tahan udara panas, sebaiknya hamster tidak terkena sinar matahari, baik seeara langsung maupun tidak langsung. Bagi hamster bermata merah, sinar matahari akan menimbulkan gangguan pada matanya, dari yang ringan sampai fatal.
6. Sinar matahari juga disinyalir dapat menimbulkan kebutaan. Apalagi hamster diketahui memiliki penglihatan yang kurang baik.
7. Jatuh dari tempat yang tinggi. Hamster yang terjatuh dan mendarat di atas tumpukan serbuk kayu, tidak akan membuatnya terluka.Namun, jika sampai jatuh di tempat yang keras dapat mengakibatkan patah kaki dan mati.
8. Benturan keras pada hidung dapat membuatnya langsung mati karena sebagai indera pencium, hidung memiliki banyak saraf.
9. Dimandikan. Pada dasamya hamster adalah hewan yang takut air karena hamster tidak tahan jika tubuhnya basah, sehingga sakit jika terkena air. Sebagai hewan bertubuh kecil hamster telah terbiasa tidak mandi secara basah dengan air. Mereka biasa mandi kering dengan cara berguling guling di atas pasir. Jika ingin mencoba memandikan hamster harus menggunakan cara yang cepat. Memandikan hamster bisa dilakukan dengan cara mengelapnya menggunakan kain basah yang telah diperas. Harus diusahakan bulu hamster tidak sampai terlalu basah dan kulitnya tidak terkena air. Selanjutnya, bulu dikeringkan dengan cepat menggunakan lap kering dan pengering rambut dengan suhu sedang. Tidak dianjurkan mengeringkan bulu hamster dengan suhu panas, apalagi menjemumya di bawah sinar matahari.
2. Hamster tersedak pakan. Meskipun jarang terjadi, tersedak pakan bisa menyebabkan kematian hamster remaja.
3. Kebersihan pakan kurang atau tidak terjaga. Pakan kering yang berjamur dan kadaluwarsa dapat membuat hamster mencret atau diare yang bisa berujung pada kematian.
4. Suhu udara terlalu panas. Hamster sangat sensitif terhadap suhu udara dan tidak tahan terhadap panas yang tinggi. Di habitat aslinya,. hamster sering bersembunyi dibalik rerumputan yang lebat dan menggali terowongan sedalam 91 cm di dalam tanah dengan suhu sekitar 17° C. Karenanya, harus diusahakan suhu tempat pemeliharaan mendekati suhu tersebut.
5. Terkena sinar matahari. Karena tidak tahan udara panas, sebaiknya hamster tidak terkena sinar matahari, baik seeara langsung maupun tidak langsung. Bagi hamster bermata merah, sinar matahari akan menimbulkan gangguan pada matanya, dari yang ringan sampai fatal.
6. Sinar matahari juga disinyalir dapat menimbulkan kebutaan. Apalagi hamster diketahui memiliki penglihatan yang kurang baik.
7. Jatuh dari tempat yang tinggi. Hamster yang terjatuh dan mendarat di atas tumpukan serbuk kayu, tidak akan membuatnya terluka.Namun, jika sampai jatuh di tempat yang keras dapat mengakibatkan patah kaki dan mati.
8. Benturan keras pada hidung dapat membuatnya langsung mati karena sebagai indera pencium, hidung memiliki banyak saraf.
9. Dimandikan. Pada dasamya hamster adalah hewan yang takut air karena hamster tidak tahan jika tubuhnya basah, sehingga sakit jika terkena air. Sebagai hewan bertubuh kecil hamster telah terbiasa tidak mandi secara basah dengan air. Mereka biasa mandi kering dengan cara berguling guling di atas pasir. Jika ingin mencoba memandikan hamster harus menggunakan cara yang cepat. Memandikan hamster bisa dilakukan dengan cara mengelapnya menggunakan kain basah yang telah diperas. Harus diusahakan bulu hamster tidak sampai terlalu basah dan kulitnya tidak terkena air. Selanjutnya, bulu dikeringkan dengan cepat menggunakan lap kering dan pengering rambut dengan suhu sedang. Tidak dianjurkan mengeringkan bulu hamster dengan suhu panas, apalagi menjemumya di bawah sinar matahari.
Kematian Hamster Dewasa. Penyebab kematian hamster dewasa sebagai berikut;
1. Induk hamster hamil lagi ketika masih mengasuh anak anaknya atau hamil bersambung. Hamil bersambung dapat menyebabkan kematian induk hamster karena secara fisik tubuhnya belum terlalu sehat setelah melahirkan anak-anaknya.
2. Luka akibat perkelahian. Berdasarkan pengamatan penulis, perkelahian antarhamster disebabkan hal-hal sebagai berikut : * Persaingan antar hamster betina dalam memperebutkan jantan. Hal ini dapat terjadi jika hamster dipelihara secara bercampur antara hamster jantan dan betina, sehingga betina yang sudah matang kelamin akan menguasai wilayahnya sendiri dan terjadi persaingan antara hamster betina dalam memperebutkan hamster jantan.
* Persaingan dalam memperebutkan posisi sebagai penguasa dalam kelompoknya. Dalam kelompok hamster yang jumlahnya banyak, biasanya akan timbul persaingan antar pejantan dalam rangka memperebutkan pengaruh dalam kelompoknya.
* Perkelahian ini biasanya terjadi antara dua ekor hamster yang dominan dan agresif. Hamster yang dominan biasanya bertubuh kekar, berumur muda dan bertemperamen galak.
* Kandang terlalu sempit. Kepadatan kandang dapat diukur dengan melihat seberapa sering antar hamster saling berpapasan atau bersentuhan secara fisik. Semakin sering hamster tersebut bersentuhan, berarti kandang padat. Untuk mencegah atau memperkecil terjadinya perkelahian harus diusahakan kandang tidak terlalu padat. Idealnya seekor hamster menempati kandang seluas 5-7 kali besar badannya
3. Umur. Setelah masa pemeliharaan tertentu, hamster dewasa akan mengalami penambahan umur dan akan menjadi tua. Secara alami jika telah sampai pada umur harapan hidup maksimal, hamster dewasa akan mati dengan sendirinya.
4. Ukuran yang berbeda. Menyatukan hamster dengan ukuran yang berbeda jauh dalam satu kandang tidak disarankan.
2. Luka akibat perkelahian. Berdasarkan pengamatan penulis, perkelahian antarhamster disebabkan hal-hal sebagai berikut : * Persaingan antar hamster betina dalam memperebutkan jantan. Hal ini dapat terjadi jika hamster dipelihara secara bercampur antara hamster jantan dan betina, sehingga betina yang sudah matang kelamin akan menguasai wilayahnya sendiri dan terjadi persaingan antara hamster betina dalam memperebutkan hamster jantan.
* Persaingan dalam memperebutkan posisi sebagai penguasa dalam kelompoknya. Dalam kelompok hamster yang jumlahnya banyak, biasanya akan timbul persaingan antar pejantan dalam rangka memperebutkan pengaruh dalam kelompoknya.
* Perkelahian ini biasanya terjadi antara dua ekor hamster yang dominan dan agresif. Hamster yang dominan biasanya bertubuh kekar, berumur muda dan bertemperamen galak.
* Kandang terlalu sempit. Kepadatan kandang dapat diukur dengan melihat seberapa sering antar hamster saling berpapasan atau bersentuhan secara fisik. Semakin sering hamster tersebut bersentuhan, berarti kandang padat. Untuk mencegah atau memperkecil terjadinya perkelahian harus diusahakan kandang tidak terlalu padat. Idealnya seekor hamster menempati kandang seluas 5-7 kali besar badannya
3. Umur. Setelah masa pemeliharaan tertentu, hamster dewasa akan mengalami penambahan umur dan akan menjadi tua. Secara alami jika telah sampai pada umur harapan hidup maksimal, hamster dewasa akan mati dengan sendirinya.
4. Ukuran yang berbeda. Menyatukan hamster dengan ukuran yang berbeda jauh dalam satu kandang tidak disarankan.
* Menyatukan hamster syria secara beramai-ramai dalam satu kandang bertentangan dengan kebiasaan mereka karena pada dasarnya hamster syria adalah hamster yang bersifat soliter, yakni lebih senang menyendiri dan di alam bebas tidak ditemukan hidup berkelompok. Menggabungkan hamster syrian yang memiliki ukuran yang berbeda dalam satu tempat dapat menyebabkan perkelahian dan kematian. Karenanya, tidak disarankim menggabungkan hamster syria yang berukuran kecil dengan yang berukuran lebih besar, apalagi jumlah hamster syria yang berukuran kecil lebih sedikit. Penggabungan ini bisa menyebabkan hamster yang kecil mati karena menjadi sasaran pengeroyokan hamster yang berukuran besar.
* Sama halnya yang akan terjadi pada kelompok hamster mini (kecuali roborovski). Meskipun hamster mini campbell dan winter white ditemukan hidup berkelompok di alam bebas, perkelahian akan timbul jika dalam kelompok hamster mini terdapat hamster yang berukuran lebih kecil dan jumlahnya kalah banyak dengan yang berukuran besar. Selain itu, perbedaan bau tubuh antar hamster tersebut akan menjadi pemicu timbulnya perkelahian yang akan berakhir dengan kematian pada hamster yang berukuran kecil. Perbedaan bau timbul karena berbagai faktor, di antaranya karena pemberian bedak yang berbeda jenis dan merek.
* Hamster yang kurang sehat, sakit, atau cacat yang berada dalam satu kandang dengan hamster yang sehat akan menjadi sasaran pengeroyokan yang berujung pada kematian yang mengenaskan. Hal ini dapat terjadi pada hamster syria, campbell, dan winter white.
* Sama halnya yang akan terjadi pada kelompok hamster mini (kecuali roborovski). Meskipun hamster mini campbell dan winter white ditemukan hidup berkelompok di alam bebas, perkelahian akan timbul jika dalam kelompok hamster mini terdapat hamster yang berukuran lebih kecil dan jumlahnya kalah banyak dengan yang berukuran besar. Selain itu, perbedaan bau tubuh antar hamster tersebut akan menjadi pemicu timbulnya perkelahian yang akan berakhir dengan kematian pada hamster yang berukuran kecil. Perbedaan bau timbul karena berbagai faktor, di antaranya karena pemberian bedak yang berbeda jenis dan merek.
* Hamster yang kurang sehat, sakit, atau cacat yang berada dalam satu kandang dengan hamster yang sehat akan menjadi sasaran pengeroyokan yang berujung pada kematian yang mengenaskan. Hal ini dapat terjadi pada hamster syria, campbell, dan winter white.