Berharap iklim di 2012 lebih bersahabat, demi mengarah target 24 juta ton. Gagal panen di 2010 disebabkan curah hujan yang terus menerus sepanjang tahun. Lahan tergenang air bahkan banjir. Selain itu penyakit bermunculan, gagal panen massal terjadi.
Dari total luas lahan 7 hektar yang dimilikinya,  sekitar 4 ha merupakan ladang jagung sepanjang tahun. Sisanya 3 ha, berbagi dengan padi, di musim hujan tanam padi di musim kemarau tanam jagung. “Biasanya Juni sampai akhir tahun semua lahan untuk tanam jagung, karena sulit air,” ujar pemilik nama lengkap Ridwan petani jagung dan peternak asal Nganjuk.Meski semua lahan ada di wilayahNganjuk lokasinya terpencar di beberapa titik.
Menggunakan benih hibrida, produktivitas jagungnya rata-rata 5 ton per hektar, walau lahan tertentu bisa 7 – 8 ton. Ridwan mengaku, tahun ini produksinya standar, tidak terpengaruh cuaca buruk. “Tidak seperti tahun lalu yang merosot karena penyakit dan curah hujan tinggi,” terangnya. Ia memperkirakan surplus jagung mulai bulan ini, karena jagung banyak.
Untuk pemasaran, Ridwan mengaku semua produksinya untuk mencukupi kebutuhan peternakan layer (ayam petelur) miliknya sendiri. “Populasi 80 ribu ekor, tiap hari menghabiskan 4 ton jagung. Panen dari kebun dalam 1 – 2 minggu sudah habis,” imbuhnya. Panen jagung hanya mampu memasok 10% dari kebutuhan, sisanya harus membeli.
Harus Melek Teknologi
Ridwan adalah salah satu petani jagung di Nganjuk, yang mulai mendapatkan sentuhan teknologi. Menurut  Market Development Manager Bisi International,Tbk, Doddy Wiriatmoko, petani pengguna benih produksinya, sebagaimana halnya Ridwan, mendapatkan transfer teknologi untuk melakukan budidaya yang sesuai kebutuhan genetik benih. Informasi diberikan pihaknya sampai pasca panen, sampai pada informasi kebutuhan pabrikan pakan, terutama kadar air jagung.
Problem modal, diakui Jumasing, kerap dialami petani di daerahnya. Petani jagung asal Kecamatan Sinoa, Bantaeng, Sulsel ini menceritakan, kadangkala petani mencari modal usaha dengan pinjam untuk beli pupuk dan benih hibrida yang tidak murah. Dan tak jarang uang hasil panen habis untuk membayar hutang tersebut.
Kendala Iklim
Iklim, disebut Doddy sebagai kendala utama lain dalam mencapai produksi maksimal, disamping modal. “Kita tidak bisa mengontrol iklim, fenomena alam adalah karunia Allah,” ujarnya. Gagal panen di 2010 misalnya, disebabkan curah hujan yang terus menerus sepanjang tahun. Kelebihan air di lahan – lahan tanam jagung, sehingga tidak mungkin ditanami. Kalaupun tanam, terjadi gagal panen akibat banjir dan penyakit. 
Benih Hibrida
Direktur Serealia, Ditjen Tanaman Pangan, Rahman Pinem menaruh asa di 2012 iklim lebih bersahabat. Pihaknya menetapkan sasaran target 2012 di level 24 juta ton. Strategi pengembangannya dengan gerakan peningkatan produksi pangan berbasis korporasi (GP3K). “Merupakan kerjasama antara BUMN dan petani, rencananya melibatkan 175 ribu hektar untuk 2012,” jelasnya. BUMN, berfungsi memfasilitasi, termasuk menjamin pasar.
Untuk menggapai target, penggunaan benih jagung hibrida menjadi mutlak. Dengan teknik budidaya yang tepat, benih hibrida hasil berlipat. Kementan 2 tahun belakangan mengeluarkan program bantuan benih hibrida untuk 200 ribu ha lahan jagung.
Tetapi kata Rahman, bantuan hanya untuk 200 ribu ha sementara luasan lahan nasional 4,8 juta ha. Karena itu dukungan akses permodalan bagi petani untuk mampu membeli benih hibrida secara mandiri, lebih didorong. Peran swasta penyedia benih hibrida, seperti Bisi International,Tbkatau PT Dupont Indonesiadan beberapa produsen benih lainnya juga diharapkan makin besar.
Lahan
Urun pandangan pembenahan agribisnis jagung, Ketua GPMT, Sudirman menilai perlunya menata kembali peruntukan lahan jagung. Makin ciutnya lahan jagung dan skala kepemilikan menuntut perhatian tersendiri. Danindramenawarkan solusi, pola tumpangsari, pergiliran tanaman, pemanfaatan lahan mangkrak, pemanfaatan areal  perkebunan, kehutanan, lahan irigasi maupun tadah hujan, penting untuk menyiasati kesulitan lahan untuk tanam jagung.
Pendekatan terbaru melalui contract farming dengan perusahaan-perusahaan besar patut diapresiasi. Meskipun, perusahaan besar dalam hal ini sawit, masih setengah hati menyukseskan tanam jagung.

date Senin, 27 Februari 2012

0 komentar to “Susun Strategi Genjot Produksi”

Leave a Reply:

Popular Posts