kandang panggung tunggal |
Hal
yang terpenting sebelum memulai beternak kambing etawa adalah membuat
kandang kambing etawa. Kandang yang baik berfungsi memudahkan peternak
dalam pemeliharaan ternak, pemberian pakan dan mengontrol kesehatan
kambing etawa. Kambing etawa seperti pada kambing pada umumnya bukanlah
hewan yang pandai merumput (grazing) yang dapat dilepas bebas ke alam.
Keberadaan kandang mutlak untuk mengontrol kambing etawa.
Lokasi Kandang
Lokasi
kandang hendaknya terletak dekat dengan sumber pakan hijauan. Salah
satu kunci sukses dalam beternak kambing etawa adalah menekan biaya
pakan. Letak yang dekat dengan sumber pakan hijauan akan memudahkan
dalam pemenuhan pakan hijauan yang sangat penting bagi pertumbuhan
kambing etawa.
Sangat disarankan kandang terletak di tempat yang tidak terlalu ramai sehingga kambing etawa dapat hidup tenang.
Pengontrolan
kambing etawa tiap hari sangat penting untuk menjaga dari gangguan atau
hal-hal lain yang tidak terduga. Lokasi kandang sebaiknya tidak jauh
dari rumah pemilik atau anak kandang untuk mempermudah pengawasan ini.
Kandang
sebaiknya didirikan di tanah yang padat, kering dan tidak becek waktu
hujan, selalu mendapat sinar matahari dan bersih. Tempat terbuka yang
agak jauh dari pepohonan besar memungkinkan kandang selalu mendapatkan
sinar matahari tiap hari. Pemberian pepohonan di sekitar kandang sangat
baik untuk menahan terpaan angin.
Fungsi Kandang
— Melindungi ternak kambing dari matahari, angin, hujan, binatang buas, penyakit dan pencurian.
— Tempat makan, minum, tidur dan istirahat ternak
— Sebagai
tempat untuk tidur dan istirahat ternak, sebagai tempat perkawinan dan
melahirkan, sebagai tempat makan dan minum, sebagai tempat membuang
kotoran (feces) dan kencing (urine) serta sebagai tempat untuk merawat ternak yang sakit.
— Agar
ternak tidak berkeliaran dimana-mana, sehingga tanaman rumput (HMT)
tidak rusak dimakan oleh kambing dan kebersihan lingkungan area kandang
dapat terjaga.
— Mempermudah
dalam melakukan pengelolaan dan pengawasan terhadap pemberian pakan,
pertumbuhan, penyakit, recording ternak, perkawinan dan lain-lain.
Desain Kandang
Desain
kandang kambing etawa yang disarankan adalah model panggung. Model ini
disukai oleh peternak karena mudah dibersihkan dan sirkulasi udara dalam
kandang lebih baik.
Ukuran
dari kandang kambing etawa disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan
dipelihara. Umumnya kandang dibagi dalam beberapa kamar / sekat dimana
tiap kamar dihuni 1-2 kambing etawa dewasa. Model seperti ini disebut
dengan model baterai. Untuk kamar betina berukuran 150 cm x 100 cm.
Untuk kamar pejantan berukuran 200 cm x 150 cm. Bentuk kamar pejantan
yang besar digunakan untuk mengamodasi ukuran pejantan yang lebih besar
agar dapat bergerak leluasa sehingga kondisi tetap kuat dan aktif. Pagar
tiap kamar dibuat agak tinggi sekitar 150 cm. Pagar yang agak tinggi
ini penting bagi kamar pejantan terutama yang sedang birahi. Berdasarkan
pengalaman peternakan kami, pernah ada seekor kambing pejantan yang
sedang birahi mampu meloncati pagar setinggi 125 cm!
— Tinggi panggung (kolong kandang) dari tanah dibuat minimal 50-100 cm.
— Celah
lantai panggung dibuat 1-1,5 cm, agar kotoran jatuh dan kambing tidak
terperosok. Permukaan lantai harus rata, datar dan kuat. Bahan dapat
dibuat dari bahan kayu keras atau bambu. Jika menggunakan bambu perlu
diperhatikan kelengkungan dari bilah-bilah bambu yang dipasang.
Diusahakan bilah-bilah bambu dipotong tipis agar memperoleh bentuk yang
cukup datar dan rata. Keunggulan menggunakan bambu adalah ketahanannya.
Semakin basah terkena air (kencing), maka bambu semakin kuat.
Kelemahannya adalah kelengkungan bambu yang membuat kuku kambing
jelek/rusak. Jika bilah bambu tidak ditopang dengan benar makan bilah
bambu tersebut mudah melengkung jika terinjak kaki kambing karena sifat
bambu yang fleksibel atau lentur. Sering dijumpai kasus kaki kambing
etawa terperosok atau terjepit bilah bambu terutama indukan yang sedang
hamil (karena kaki yang kecil namun bobotnya berat). Kayu pinang atau
jambe adalah salah satu bahan kayu yang dapat digunakan. Sifat kayu
pinang yang lentur namun kuat cukup bagus untuk dipakai untuk membuat
lantai kandang kambing etawa.
— Dinding
kandang sebaiknya dibuat agak rapat setinggi 80-1 m, tetapi masih
menyisakan celah pada bagian 1 – 2 meter dari lantai kandang. Tujuannya
untuk untuk menghidari terpaan angin kencang yang langsung mengenai
tubuh kambing etawa, namun masih memberikan sinar matahari masuk dan
menjaga sirkulasi udara.
— Tinggi
lantai palungan setinggi dada ternak atau sekitar 30 cm. Ukuran
palungan L 30-40 cm T 25-35 cm Dinding kandang yang mengarah palungan
dibuat lubang ukuran 20 cm x 20 cm (cukup untuk kepala kambing etawa
mengambil pakan).
— Tempat
pakan yang dalam dan lebar menghindari pakan hijauan atau ramban yang
dapat tercecer sehingga dapat mengurangi biaya pakan yang terbuang.
— Untuk
daerah panas bahan atap disarankan dari bahan yang memiliki daya serap
kecil seperti genteng/asbes. Penggunaan bahan seng dihindari karena
dapat mengakibatkan suara gaduh saat hujan yang dapat menggangu kambing
etawa. Genteng memiliki ketahanan dan daya serap panas yang bagus jika
dibandingkan dengan asbes. Namun harga genteng lebih mahal daripada
asbes
— Sebaiknya didirikan diatas tanah yang rata dengan sirkulasi udara yang baik dan cukup mendapat sinar matahari
— Dekat dengan sumber air dan akses transportasi
Bahan baku kandang
Kayu
keras merupakan bahan yang umum dipakai untuk membuat kandang kambing
etawa. Kayu kelapa contohnya adalah salah satu jenis kayu keras yang
baik dan murah. Bambu juga dapat dipergunakan untuk membuat kandang
kambing etawa. Harga bambu lebih murah daripada jenis kayu keras.
Kelemahan bahan baku bambu terletak pada penyambungan dengan paku. Pada
prakteknya sering terjadi sambungan paku yang terlepas dari bambu akibat
mendapat tekanan. Selain itu kandang menggunakan bambu kurang rapi
dikarenakan sulitnya memperoleh presisi yang bagus dalam
penyambungannya.
Penggunaan kayu sengon tidak disarankan mengingat kekuatan dari kayu
sengon tersebut. Pada dasarnya penggunaan bahan ditentukan oleh modal
yang tersedia dengan tetap memperhitungkan kekuatan daya tahannya.
Perlengkapan dan Peralatan Kandang
— Tempat Pakan
— Tempat minum
— Tempat penyimpanan pakan
— Tangga
— Lampu penerangan
— Saluran pembuangan
— Ember
— Alat kesehatan dan Obat obatan
— Cangkul, arit dan sekop
— Gunting kuku