Pupuk organik cair – Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang mengandung unsur haranya lebih cari satu unsur. Kelebihan dari pupukorganik ini adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan hara secara cepat.
Dibandingkan dengan pupuk cair anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mengkin. Selain itu pupuk ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman.
Cara membuat pupuk cair
Pada dasarnya sampah tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos ataupupuk padat tetapi bisa juga dibuat sebagai pupuk cair. Pupuk cair mempunyai banyak manfaat selain berfungsi sebagai pupuk, pupuk cair juga bisa menjadi aktivator untuk membuat kompos.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya alat yang dibutuhkan untuk membuat pupuk cair adalah komposter. Komposter ini bertujuan untuk mengolah semua jenis limbah organik rumah tangga menjadi bermanfaat. Jadi semua sampah yang tergolong organik bisa diolah olehkomposter ini.
Ukuran komposter dapat disesuaikan dengan skala limbah. Untuk skala limbah keluarga kecil dapat menggunakan komposter berukuran 20-60 liter. Sementara itu untuk skala besar seperti limbah rumah makan atau rumah sakit bisa menggunakan komposter yang berukuran 60 liter lebih. Komposter berfungsi dalam mengalirkan udara (aerasi), memelihara kelembapan, serta temperatur sehingga bakteri atau jasad reunik dapat mengurai bahan organik secara optimal. Di samping itu komposter memungkinkan aliran lindi terpisah dari material padat dan membentuknya menjadi pupuk cair.
Berikut ini langkah-langkah pengomposan dengan menggunakan komposter.
1. Pilih sampah organik seperti sisa makanan, sisa sayuran, kulit buah, sisa ikan dan daging agar terpisah dari sampah. Sampah berupa plastik, kardus bekas minyak, oli, beling dan air sabun harus dipisahkan agar prosesnya berjalan dengan cepat.
2. Sampah yang berukuran besar seperti batang tanaman, sayurandaun atau kulit buah yang keras sebaiknya dirajang terlebih dahulu agar pembusukan sempurna. Selain itu volume sampah yang tertampung juga semakin banyak.
3. Siapkan cairan bioaktifator (boisca). Bioaktifator ini berfungsi untuk membantu mempercepat proses pembusukan. Tata cara penggunaannya sebagai berikut.
1. Pilih sampah organik seperti sisa makanan, sisa sayuran, kulit buah, sisa ikan dan daging agar terpisah dari sampah. Sampah berupa plastik, kardus bekas minyak, oli, beling dan air sabun harus dipisahkan agar prosesnya berjalan dengan cepat.
2. Sampah yang berukuran besar seperti batang tanaman, sayurandaun atau kulit buah yang keras sebaiknya dirajang terlebih dahulu agar pembusukan sempurna. Selain itu volume sampah yang tertampung juga semakin banyak.
3. Siapkan cairan bioaktifator (boisca). Bioaktifator ini berfungsi untuk membantu mempercepat proses pembusukan. Tata cara penggunaannya sebagai berikut.
- Siapkan sprayer ukuran 1 liter.
- Isi sprayer dengan air, sebaiknya gunakan air sumur karena tidak mengandung kaporit. Namun jika ingin memakai air PAM air tersebut harus diendapkan terlebih dahulu selama satu malam tujuannya agar kaporitnya menguap. Pasalnya kaporit di dalam air bisa mematikan mikroba yang ada di dalam boisca.
- Tambahkan boisca ke dalam sprayer dengan perbandingan 1 liter air ditambah dengan 1-2 tutup botol boisca.
- Kocok-kocok sampai merata setelah itu cairan siap digunakan.
4. Setelah sampahnya terkumpul dan dirajang masukkan seluruhnya ke dalam komposter lalu semprotkan boisca hingga merata ke seluruh sampah dan tutup rapat komposter.
5. Pada awal pemakaian komposter baru bisa menghasilkan lindi atau kompos cair setelah dua minggu selanjutnya pemanenan lindi dapat di lakukan setiap 1-2 hari sekali.
5. Pada awal pemakaian komposter baru bisa menghasilkan lindi atau kompos cair setelah dua minggu selanjutnya pemanenan lindi dapat di lakukan setiap 1-2 hari sekali.