Pada awalnya ayam pelung terdapat di daerah Jawa Barat, terutama didaerah Cianjur. Namun pada perkembangannya saat ini, ayam pelung sudah banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Ayam pelung itu sendiri termasuk jenis ayam buras (bukan ras), yaitu ayam yang berasaldari asli Indonesia. Dari bentuknya hampir sama dengan ayam buras lainnya, hanya saja pada ayam pelung terdapat beberapa kelebihan ayam
Kelebihan – Kelebihan ayam pelung antara lain sebagai berikut :
1. Postur badan yang besar
3,5kg/ekor. Besarnya pertumbuhan bobot ayam pelung ini menjadikan ayam pelung juga berpotensi sebagai ayam buras pedaging.
2. Perkembangan Ayam lebih Cepat
Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini karena ayam pelung memiliki postur tubuh yang besar, sehingga perkembangan ayam pelung dari mulai anakan hingga ayam pelung dewasa akan lebih cepat besar.
3. Suara berkokok yang berlagu dan panjang
Yang paling menarik dari ayam pelung adalah suara berkokoknya yang khas yaitu, berirama/berlagu dan panjang. Ayam pelung yang berkwalitas mempunyai suara yang tidak sekedar panjang, akan tetapi suara kokok
ayam pelung yang mengalun panjang dengan berirama/berlagu seperti
ketukan bunyi burung perkutut.
Selain kelebihan – kelebihan di atas, ayam pelung juga memiliki ciri – ciri yang membedakan ayam pelung dengan ayam buras lain, antara lain :
1. Badan : Postur badan ayam pelung besar, tagap dan kokoh
2. Kaki : Biasanya kaki ayam pelung lebih besar dan berwarna hitam kebiru-biruan
3. Bulu : Bulu pada ayam pelung terlihat lebih mengkilap, dan untuk warnA pada bulu ayam pelung
tidak memiliki warna yang khas, pada umumnya warna ayam pelung yaitu
campuran antara hitam dan merah ataupun campuran antara kuning dan putih
ataupun campuran hijau.
4. Pial : Pial pada ayam pelung besar, bulat dan berwarna kemerahan
5. Jengger : Ayam pelung memiliki jengger dengan jenis jengger tunggal, bentuk jengger ayam pelung besar, tebal dan tegak, meskipun ada sebagian ayam pelung yang juga memiliki jengger miring, dan warna jengger ayam pelung adalah merah.
6. Suara : Suara berkokok pada ayam pelung lebih berirama/berlagu dan lebih panjang dari suara ayam buras lain.
Pada umumnya para penggemar ayam pelung tertarik memelihara ayam pelung karena postur tubuhnya yang besar, perkembangan ayam pelung yang cepat dan makin tertarik setelah mendengar alunan suara berkokok
ayam pelung yang berirama/berlagu dan panjang.
Selain
itu juga, karena postur tubuh ayam pelung jantan yang besar dengan
bobot terbesar, sehingga ayam pelung berpotensi menjadi ayam buras
pedaging. Sedang pada ayam pelung betina biasanya mulai
memproduksi telur dari usia 160hari – 210hari, produktivitas bertelur ayam pelung betina bisa mencapai 70 butir telur/tahun, sehingga ayam pelung betina bisa berpotensi menjadi ayam buras petelur.
Sekarang ini sudah banyak orang yang membudidayakan ayam pelung selain
untuk hobby juga bertujuan agar nantinya kelestarian ayam pelung tetap
terjaga dan tidak punah. Salah satu cara yang digunakan
untuk menumbuhkan rasa kecintaan dalam membudidayakan ayam pelung adalah dengan diadakannya kontes - kontes ayam pelung , terutama di daerah Jawa Barat. Diadakannya kontes ayam pelung, selain sebagai sarana untuk melestarikan ayam pelung
juga untuk mencari bibit – bibit ayam pelung yang berkwalitas.
Sekarang ini sangat sulit menemukan bibit ayam pelung dengan suara
berkokok yang bening, mengalun berirama/berlagu dan panjang. Kebanyakan
ayam pelung sekarang bersuara panjang namun tidak berlagu dan suaranya
pun juga tidak melengkung bening. Oleh karena itu perlu adanya kontes
ayam pelung supaya bisa menemukan bibit –bibit ayam pelung yang tidak
hanya bagus postur tubuhnya tapi juga suara berkokok ayam pelung yang mengalun berirama/berlagu dan panjang.